Blue SEED

Kajian Dampak Lingkungan dan Sosial pada Tambak Udang di Tulungagung dalam rangka Ekosertifikasi

Untuk mendorong praktek perikanan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan, Yayasan Blue Seed Indonesia (YBSI) dipercaya untuk melakukan kajian dampak eksistensi dan operasional tambak terhadap biodiversitas, lingkungan, serta social budaya di kawasan tambak udang yang berlokasi di desa Besuki, Tulungagung, Jawa Timur.

Aktivitas dimulai dengan focus group discussion (FGD) yang dilaksanakan pada 16 Februari 2023 di area tambak. Dalam pertemuan, turut mengundang stakeholders dengan berbagai latar belakang yang berasal atau beraktivitas tidak jauh dari lokasi tambak. Turut hadir dalam FGD antara lain Dinas Lingkungan Hidup, Pemerintah Desa, PPL Perikanan, nelayan setempat, pengelola wisata setempat, dan Yayasan sosial dan Pendidikan lokal. Acara dimulai dengan penjelasan dari pemilik tambak mengenai sejarah berdirinya tambak, aktivitas, serta sarana dan prasarana yang tersedia di tambak.

Secara bergiliran peserta FGD diberikan kesempatan untuk menyampaikan latar belakang dan sudut pandang masing-masing. Nampak antusias peserta diskusi dalam membagikan informasi dan testimoni terkait dampak adanya tambak terhadap lingkungan dan ekonomi mereka. Sepanjang jalannya diskusi, terungkap bahwa tambak di lokasi tersebut mulai beroperasi sejak tahun 2001, yang kemudian seiring berjalannya waktu mengalami perkembangan hingga dapat menambah petakan tambak hingga seperti saat ini. Di samping itu, terungkap bahwa pihak tambak telah membangun inisiasi berupa CSR yang dialokasikan khusus untuk aktivitas sosial hingga batuan ke masyarakat sekitar tambak.

Selain FGD, tim YBSI juga melakukan pengambilan data beberapa parameter penting lainnya. Tim YBSI membagi menjadi beberapa kelompok untuk mengoleksi data dan informasi tertentu seperti keanekaragaman hayati flora dan fauna, implementasi teknis dan operasional tambak, parameter kualitas air dan tanah (salinitas, konduktivitas), dan informasi sosial ekonomi masyarakat sekitar tambak. Data-data tersebut diperoleh dengan observasi, mewawancarai beberapa pekerja tambak, pengambilan data langsung (sampling) di beberapa titik sungai/saluran air dan area pertanian serta sumur buatan di sekitar tambak.

Tim YBSI menemukan berbagai data dan informasi menarik berkaitan dengan tambak yang berada di desa Besuki maupun sekitaranya. Data dan informasi tersebut kemudian akan ditindaklanjuti untuk dianalisis, selanjutnya akan diproses lebih lanjut untuk verifikasi ke stakeholder sekitar tambak pada FGD berikutnya yang telah dilaksanakan di akhir Maret.

Bagikan halaman ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
Tentang Penulis:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *